Ticker

6/recent/ticker-posts

Tutup Kuliah Alternatif, Griya Peradaban Bekali Materi Kewirausahaan dan Manajeman Bisnis

Flayer kegiatan Kuliah Alternatif Griya Perdaban pada Sabtu (04/02/2023)

Semarang, DARUS.ID - Griya Perdaban menjadikan materi kewirausahaan dan manajeman bisnis sebagai penutup Kuliah Alternatif Angkatan V. Kuliah sesi terakhir ini digelar pada Sabtu (04/02/2023) melalui Zoom Meeting. 

Kuliah Alternatif kali ini diikuti oleh sebanyak 45 peserta yang terdiri dari pegiata dan alumni. Peserta cukup antusias mengikuti diskusi secara online ini, yang mana dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menghidupkan kamera. 

Adapun Kuliah Alternatif angkatan V kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan perlunya ruang aktualisasi untuk menguatkan jiwa-jiwa entepreneurship di kalangan anak muda.


Acara ini menghadirkan dua narasumber profesional. Di antaranya adalah Nurul Khasanah (Mentor Griya Peradaban, Sarjana Hubungan Internasional Unwahas) dan Galih Wicaksono (Owner Bhanda Kopi, Sarjana FEB Unika Soegijapranata). 

Owner Bhanda Nopi, Galih Wicaksono menyampaikan tentang bagaimana cara memanajemen bisnis agar bisa berkelanjutan dihadapan waktu yang kian berjalan. 

Ia menyimpulkan bahwa metode untuk bertahan dengan alokasi waktu yang berkelanjutan yaitu dengan metode POLC. Atau hal ini merupakan kepanjangan dari Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. 

"Dalam etikanya kita berbisnis itu sudah ada planning, maka bisa ditata dari segi manapun baik human resources, finansial maupun alokasi tempat yang akan menjadi pusat bisnis. Kemudian kemudian berlanjut di tahap organizing, leading, dan controlling, secara bertahap dan berkelanjutan" ucapnya.


Tidak kalah menarik dengan narasumber pertama, Mentor Griya Peradaban, Nurul Khasanah menyampaikan terkait ruang aktualisasi dalam berwirausaha. Ia menyatakan bahwa wirausaha itu berbeda dengan entepreneurship. 

Menurutnya, pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis dalam skala besar maupun kecil, tetapi tidak semua pengusaha memiliki jiwa entepreneurship. Sedangkan Entepreneur adalah seseorang yang pasti mempunyai jiwa pengusaha yang dapat memanfaatkan peluang yang ada. 


Menurut Nurul Khasanah, dalam membangun jiwa mandiri berwirausaha itu harus memiliki syarat penting. Di antaranya yaitu niat keyakinan, tanggap, belajar, modal, fokus, dan kemampuan promosi.

Pada akhir sesi, Nurul Khasanah juga memberikan sebuah motto bahwasannya dalam menghadapi tantangan ke depannya kita harus bersikap mandiri dan jangan lupa untuk berdoa.

"Salah satu cara menumbuhkan motivasi adalah wirausaha dengan selalu belajar mandiri dan ikhtiar disertai doa di setiap Langkah yang diambilnya," ungkap Nurul Khasanah. 

Penulis: Muhammad Ridho
Reactions

Post a Comment

0 Comments