Ticker

6/recent/ticker-posts

Kuliah Alternatif V Griya Peradaban Tegaskan Pentingnya Kepemimpinan bagi Generasi Muda

 


Semarang, DARUS.ID - Griya Peradaban menyelenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan V sesi 1 pada Sabtu (7/1/2022). Kegiatan yang digelar melalui Zoom Meeting ini diikuti oleh 80 peserta kuliah alternatif dan alumni. 

Layaknya kuliah alternatif sebelumnya, kuliah alternatif kali ini juga memiliki antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menghidupkan kamera saat jalannya diskusi. 

Founder Griya Peradaban, Ma'as Shobirin mengatakan bahwa adanya Griya Peradaban selain sebagai mimbar akademik, tetapi juga sebagai ajang kolaborasi pemuda sebagai generasi pemegang estafet kepemimpinan negara.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagai masyarakat yang baik, kita harus melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik.

"Kita harus melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik," ucap Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang itu saat membuka Kuliah Alternatif V. 

Sesi 1 Kuliah Alternatif V mengangkat tema Visionary Leadership. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan perlunya menanamkan jiwa visioner pada sosok pemimpin. 

Acara ini menghadirkan dua narasumber profesional. Di antaranya adalah Yanuar Syukur (Founder Rumah Produktif Indonesia) dan Shidqon Prabowo (Pengelola Yayasan Ashodiqiyah Semarang). 

Yanuar Syukur menyampaikan materi tentang bagaimana menanamkan kepemimpinan berbasis pengetahuan (knowledge leadership). 

"Knowledge leadership adalah kepemimpinan yang berbasis pada pengetahuan yang bersumber dari rahmat ilahi, budaya belajar, kekuatan jiwa, dan kemampuan sebagai problem solver," papar Yanuar. 

Tidak kalah menarik dengan narasumber pertama, Shidqon Prabowo selaku narasumber kedua menyampaikan terkait pentingnya mengubah visi menjadi aksi.

"Terdapat beberapa cara dalam mengubah visi menjadi aksi. Di antaranya adalah memikirkan masa depan organisasi, menciptakan budaya organisasi yang maju dan antisipatif, serta berupaya mewujudkan organisasi yang berkualitas," jelasnya. 

Pada akhir sesi, Shidqon juga mengatakan bahwa tetaplah menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain di tengah orang-orang yang seenaknya sendiri.

"Tetep dadi wong sing penakan di tengah wong-wong sing sapenake dewe," ucap Shidqon dalam Bahasa Jawa.

Penulis: Feby Alfiana

Reactions

Post a Comment

0 Comments