Ticker

6/recent/ticker-posts

[Puisi] Dalam Doaku karya Sapardi Djoko Damono

Ilustrasi orang berdoa. (Foto: Istimewa)

DALAM DOAKU
Sapardi Djoko Damono

dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening siap
menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau
senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan 
muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap 
di ranting dan mengugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun 
sangat pelahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan kecil itu, 
menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan 
menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, 
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, 
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai 
mendoakan keselamatanmu

(1989) 

*) Puisi ini disalin dari buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

Reactions

Post a Comment

0 Comments