Ticker

6/recent/ticker-posts

Kritik Sosial dalam Film Menjaga Anak Kandung Reformasi


MENYUARAKAN KEBENARAN
salah satunya dengan melalui film dokumenter merupakan tujuan jurnalistik dalam prespektif Islam yaitu penegakan amar ma’ruf nahyi munkar, sesuai firman Allah SWT dalam Q.S 3:104 “Dan hendaklah ada sebagian di antara kamu sekelompok orang yang senantiasa mengajak kepada kebaikan, memerintah pada yang ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung." Berita yang dihasilkan oleh jurnalis muslim tidak hanya bernilai to inform tapi mendidik dengan unsur kejujuran dan kebenaran. 

Salah satu rumah produksi yang konsisten dalam memproduksi film dokumenter dengan menerapkan praktik jurnalisme advokasi adalah rumah produksi audio visual Watchdoc. Watchdoc merupakan rumah produksi audio visual yang didirikan oleh dua jurnalis senior, Dandhy Laksono dan Andy Panca Kurniawan. Beberapa judul film dokumenter yang terkenal diantaranya: Sexy Killer, Pulau Sampah, Samin VS Semen dan masih banyak lagi. Di dalam film dokumenter tersebut dinilai menunjukan keberpihakannya terhadap masyarakat.

Secara nilai, jurnalisme advokasi lewat film dokumenter memiliki kesamaan dengan jurnalisme Islam. Karena, kerja-kerja jurnalistik jurnalisme advokasi yang sejalan dengan prinsip ajaran Islam. Jika seseorang melihat kemunkaran, kemudian menyampaikan lewat suara dan tulisannya dan sampai kepada khalayak umum melalui media untuk menghentikan penyimpangan tersebut, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi opini orang lain untuk turut mengingkarinya yang kemudian terbentuklah opini umum (public opinion) yang positif dan baik.

Baca Juga: Karakter Orang Jawa dalam Film Yowis Ben

Karya jurnalistik pada umumnya lebih berorientasi kepada permasalahan dunia, persoalan yang menyangkut antara manusia dengan manusia hablumminannas, baik menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Sementara itu, pesan yang disampaikan melalui kegiatan jurnalistik islami bersifat universal yang mencakup persoalan dunia dan akhirat tujuannya untuk keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, jurnalistik islami identik dengan jurnalistik dakwah. Jurnalistik yang mengerjakan adalah manusia yang dalam melakukan kerja jurnalistiknya tidak lepas dari hati nurani. Sehingga, prespektifnya bukan lagi netral, akan tetapi juga harus melihat mana yang ditindas dan harus dibela.

Hadirnya jurnalisme advokasi melalui film dokumenter yang diciptakan oleh rumah produksi audio visual Watchdoc, dengan hasil karya yang sangat fenomenal berjudul Sexy Killer. Penulis tertarik untuk melakukan resensi dalam film dokumenter Menjaga Anak Kandung Reformasi. Film dokumenter ini berdurasi 25.58 menit dengan total sudah mencapai 14 ribu kali ditonton. 

Di dalam film ini banyak membuka wawasan kita tentang pentingnya menjaga taring dari KPK yang mana merupakan anak kandung dari Reformasi. Selain itu, di dalam film dokumenter ini juga membuka wawasan kepada publik bahwa di Indonesia masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan jabatannya untuk melancarkan aksi penyelewengan anggaran baik pendidikan maupun program pemerintah lainnya (Korupsi). 

Baca Juga: Belajar Hidup dari Buku Filosofi Teras

Di dalam film dokumenter ini juga menayangkan siapa saja pemimpin KPK dan bagaimana sepak terjangnya, kemudian juga disebutkan bagaimana KPK mulai dipermainkan oleh oknum-oknum koruptor yang mulai masuk ke dalam tubuh KPK. Masih banyak lagi kesimpulan yang cukup membuka wawasan kita tentang pentingnya menjaga KPK untuk keberlangsungan Indonesia dimasa yang akan datang. Film dokumenter ini bisa rekan-rekanita saksikan dan simpulkan sendiri di dalam channel youtubenya Watchoc Documentary.

Di era media sosial ini Hingga Januari 2021, Indonesia memiliki pengguna internet sebanyak 202,6 juta jiwa. Mengutip data dari Data Reportal, Senin (15/2/2021), jumlah tersebut meningkat sebanyak 27 juta atau 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara penetrasi internet mencapai 73,7% hingga Januari lalu. Untuk saat ini Youtube masih menjadi media sosial terpopuler di Tanah Air. Angka pengguna YouTube mencapai 94% dengan rentang usia berada di kisaran 16 hingga 64 tahun. Angka tersebut dikutip Beritasatu.com berdasarkan survei yang dilakukan GWI pada triwulan ketiga 2020. 

Film dokumenter menjadi alternatif yang berpeluang untuk membuka mata masyarakat mengenai keadaan sosial Indonesia. Dengan melalui channal youtube yang sudah mulai digunakan oleh semua kalangan, baik tua, muda bahkan remaja. Media sosial youtube ini merupakan media yang efektif dan efisien untuk bisa mendapatkan pemirsa dengan tanpa batas waktu dan wilayah. Akan tetapi, sampai saat ini film dokumenter terkait advokasi belum begitu banyak diproduksi. Semoga kedepan lebih banyak masyarakat Indonesia yang konsisten dalam mengedukasi masyarakat lainnya, baik melalui media sosial maupun melalui media cetak dan elektronik.

Penulis: Ahmad Rizqinal Mubarok, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang

Tonton Film Menjaga Anak Kandung Reformasi: 

Reactions

Post a Comment

2 Comments

  1. Filmnya sangat keren nih, berani menyuarakan krisis sosial di negeri ini

    ReplyDelete
  2. keren tulisannya, jadi tertarik nonton filmnya

    ReplyDelete