Ticker

6/recent/ticker-posts

Generasi Muda Diimbau Hindari Fanatisme agar Tidak Terpapar Paham Radikal


Semarang, DARUS.ID - Kanit Binmas Polrestabes Kota Semarang, Bina Ciptantyo, S.H, mengimbau mahasiswa dan generasi muda di Indonesia untuk menghindari sikap fanatisme terhadap suatu ajaran agar tidak mudah terpapar paham radikal yang berujung aksi terorisme. Menurutnya, generasi muda menjadi sasaran utama bagi kelompok Islam ekstrimis dalam menyebarkan dan memberikan doktrin ajarannya.

"Kita imbau mahasiswa, para generasi muda, untuk tidak mudah terprovokasi, jangan fanaik dan merasa ajarannya paling baik. Semua itu rahmat, yang merasa Islam paling baik, itu isunya digoreng dari kelompok tertentu, yang kita wanti adalah ketika berselisih paham," ujarnya dalam webinar nasional "Darurat Paham Jihad bagi Generasi Muda Indonesia yang Berujung Aksi Terorisme" yang digelar mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang, Senin (19/04/21).

Baca Juga: Luruskan Makna Jihad, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Webinar

Ia melanjutkan, saat ini internet dan media sosial menjadi alat untuk menyebarkan paham Islam garis keras kepada generasi muda.

"Kasus di Mabes Polri ada wanita masuk kemudian melaksanakan penyerangan. Melalui media bahwasannya wanita itu berani melakukan jihad, mereka (kelompok Islam ekstrimis) sengaja menggunakan wanita untuk penyerangan, menggunakan orang yang sudah terdoktrin untuk melakukan aksi," imbuhnya. 

Berita dan informasi di internet memang sengaja dibingkai untuk menggiring opini publik. Berawal dari situ, para pemuda digiring untuk melakukan aksi-aksi kekerasan dengan legitimasi menegakkan agama (jihad).

Baca Juga: Beasiswa Djarum Plus 2021 Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Bina Ciptantyo mengatakan, untuk menghindari provokasi itu, generasi muda harus punya bekal, yaitu pemahaman tentang nilai-nilai dalam Pancasila yang menjadi falsafah bangsa Indonesia. Sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan dan keberagaman di bangsa ini harus disikapi dengan bijak agar dapat menjaga persatuan.

Selain itu, ia menambahkan, perlu adanya counter berupa penanaman pengetahuan keagamaan yang moderat dan sesuai dengan prinsip bangsa Indonesia yang multikultur. 

"Mari kita ciptakan suasana republik Indonesia yang damai, jangan terpapar paham radikalisme, nanti dapat memicu keresahan di masyarakat. Jadi rekan-rekan (yang paham ilmu agama) tiap hari mungkin bisa disampaikan, ini sebagai antisipasi," kata Kanit Binmas Polrestabes Kota Semarang itu.

[Mahfud AM]

Reactions

Post a Comment

0 Comments