Semarang, DARUS.ID - Melihat kesalahpahaman yang dilakukan sebagian umat Islam dalam memahami makna jihad, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke- 76 menggelar webinar nasional dengan tema "Darurat Paham Jihad bagi Generasi Muda Indonesia yang Berujung Aksi Terorisme", Senin (19/04/20). Webinar yang dilakukan secara virtual menggunakan Zoom Meeting ini bertujuan untuk meluruskan makna jihad yang saat ini banyak disalahpahami.
Koordinator kelompok KKN, Ahmad Rizinal Mubarok mengatakan, webinar tersebut merupakan program kerja kelompok dengan maksud memberikan edukasi kepada generasi muda agar tidak terprovokasi oleh paham Islam radikal hingga menimbulkan aksi terorisme.Â
"Kemarin ada tragedi aksi terorisme, bom bunuh diri di Makasar dan penyerangan ke Mabes Polri, ini menjadi isu hangat yang kami angkat dalam webinar. Tentunya kami berharap dengan webinar ini, para generasi muda tidak mudah didoktrin paham-paham radikal, itu akan berbahaya bagi negara," katanya.Â
Webinar ini dihadiri 30 peserta dengan mendatangkan dua narasumber dari lembaga yang berbeda. Yakni Kanit Binmas Polrestabes Kota Semarang, Bina Ciptantyo, S.H. dan Sekretaris Rumah Moderasi Bergama UIN Walisongo Semarang, Luthfi Rahman, M.A.
Luthfi Rahman mengatakan, perintah jihad yang tertuang dalam surat Al- Qur'an maknanya bukanlah berperang (qital). Adapun kata "jihad" harus dimaknai secara kontekstual agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang nantinya berujung kekerasan.
"Jihad tidak sama dengan perang. Jihad yang diartikan sebagai perang, cenderung mengabaikan konteks ayat. Makna jihad dipersempit, akhirnya itu malah perang, jadinya jahat. Padahal ayat Al- Quran diturunkan atas berbagai kondisi, harus memperhatikan konteksnya, seperti asbabun nuzul saat ayat itu turun," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai, jihad di era sekarang ini bisa dilakukan dalam berbagai hal. Misalnya belajar untuk memerangi kebodohan, menolong agama, menumpas orang zalim. Pesan utama jihad adalah amar maruf nahi mungkar, mujahadah senantiasa bertakwa kepada Allah.Â
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Luthfi menyampaikan ada tiga hal penting yang menjadi bekal umat Islam ketika ingin menemukan pesan yang terdapat dalam ayat Al- Qur'an.
"Membaca konteks ayat (asbab an-nuzul), menyandingkan antara satu ayat dengan ayat yang lain yang serupa-sama (tematik), dan memperkaitkan dengan hadis-hadis nabi," kata Luthfi.Â
[Mahfud AM]
0 Comments