Ticker

6/recent/ticker-posts

Biografi dan Pemikiran Filsafat Plato

PLATO adalah pengikut Socrates yang taat diantara para pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Selain dikenal sebagai ahli pikir, plato juga dikenal sebagai seorang sastrawan. Tulisannya sangat banyak, sehingga keterangan tentang dirinya dapat diperolehnya secara cukup.

Ia lahir di Athena dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates, Pythagoras, Heracletos, dan Elia. Ajarannya yang paling besar pengaruhnya adalah dari nama Ariston dan ibunya bernama periktione. Pada usia 40 tahun ia mengunjungi Italia dan Sicilia untuk belajar ajaran Pythagoras dan sekembalinya ia mendirikan sekolah akademis. Ia memberikan pengajaran secara baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat terutama bagi orang-orang yang akan menjadi politikus. 

Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama : mana yang benar yang berubah-uabh (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides). Sebagai contoh, terdapat banyak segitiga yang bentuknya berlain-lainan menurut pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman, tetapi dalam idea atau pikiran bentuk segitiga tersebut hanya satu dan tetap menurut pengetahuan akal.

Baca Juga: Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat (dari Yunani Kuno hingga Modern)

Dunia Ide dan Dunia Pengalaman

Plato menerangkan sesungguhnya manusia berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah. Dan dunia ide yang bersifat tetap, hanya satu macam yang tidak berubah.

Ajarannya tentang ide berhasil menjembatani pertentangan pendapat antara Heracleitos dan Parmenidas, bahwa ajaran dan pemikiran heracleitos itu bener tetapi hanya berlaku pada dunia pengalaman. Sebaliknya pendapat parmenidas juga benar tetapi hanya berlaku pada dunia ide yang hanya dapat dipikirkan oleh akal.

Plato telah maju selangkah dalam pemikirannya dibandingkan dengan Socrates. Baru sampai pada pemikiran tentang sesuatu yang umum dan merupakan hakikat suatu realitas, tetapi plato telah mengembangkannya dengan pemikiran bahwa hakikat suatu realitas itu bukan “yang umum”. Tetapi yang mempunyai kenyataan yang terpisah dari suatu yang berbeda secara konkret, yaitu Ide.


Pemikirannya tentang tuhan, plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagi manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya. Pertama, manusia itu mempunyai tuhan sebagai penciptanya. Kedua, Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia. Ketiga Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negative,tidak ada ayat, tidak ada anak dan lain-lain. Keempat, Tuhanlah yang menjadikan alam ini dari tidak mepunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.

Sebagai puncak pemikiran filsafat plato adalah pemikiran tentang Negara, yang tertera dalam polities dan nomoi. Pemikirannya tentang Negara ini sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan negara yang dirasakan dulu. Menurut plato, didalam negara yang ideal terdapat 3 golongan, yaitu : golongan yang tertinggi, golongan pembantu, dan golongan rakyat biasa.

(A.M)

Referensi:
Muzairi, M.Ag., Filsafat Umum

Reactions

Post a Comment

0 Comments