![]() |
Ilustrasi: Pixabay |
Belahan Jiwa
Angan menerawang jauh entah kemana
Mengawang bagai layang-layang
Menerobos lepas terbang
Seketika terhenti di pengujung ilusi
Mengawang bagai layang-layang
Menerobos lepas terbang
Seketika terhenti di pengujung ilusi
Belahan hati mengusik angan
Siang malam selalu terkenang
Belahan hati yang terpikirkan
Membuang angan terbang melayang
Siang malamku menjadi hampa
Tanpa engkau ada bersama
Mentari tak lagi menghangatkan
Hanya kau yang terpikirkan
Tanpa engkau ada bersama
Mentari tak lagi menghangatkan
Hanya kau yang terpikirkan
Bukan sengaja aku melamun
Tapi kau memang kubutuhkan
Belahan jiwa yang selalu terpikirkan
Jiwa raga ingin tersatukan
Tapi kau memang kubutuhkan
Belahan jiwa yang selalu terpikirkan
Jiwa raga ingin tersatukan
Jemari yang Lentik
Mengapa kau terus juga berlari kencang saat ku ingin menggapaimu
Menahan laju larimu yang menjauh dariku
Mengejar bayang yang terbang tak terhingga
Menepi dan bersandarlahh dibahuku
Menahan laju larimu yang menjauh dariku
Mengejar bayang yang terbang tak terhingga
Menepi dan bersandarlahh dibahuku
Akan kubelai dengan mesra rambutmu
Dan kuceritakan tentang isi hatiku yang terdalam
Agar kau mengerti betapa aku mengharapakanmu
Jangan kau pergi lagi dariku yang lalu biarlah berlalu
Dan kuceritakan tentang isi hatiku yang terdalam
Agar kau mengerti betapa aku mengharapakanmu
Jangan kau pergi lagi dariku yang lalu biarlah berlalu
Hujan akan menghapus rasa panas ini agar kembali sejuk dan tenang
Sentuhan jemarimu yang lentik telah membuatku terlena
Melanglang buana menggapai angkasa raya
Menjerat jaring cinta dalam peraduanmu
Sentuhan jemarimu yang lentik telah membuatku terlena
Melanglang buana menggapai angkasa raya
Menjerat jaring cinta dalam peraduanmu
Senja di Beranda
Di pusaran rindu yang mendera
Di sela-sela tangis dan tawa
Bersabarlah Enu
Tunggu aku di sana
Di sela-sela tangis dan tawa
Bersabarlah Enu
Tunggu aku di sana
Kumpulkan tiap kepingnya
Ruah rindu yang terpendam
Lalu ku rangkai dalam doa
Bisikkan di penghujung malam
Tak lama aku akan pulang
Ruah rindu yang terpendam
Lalu ku rangkai dalam doa
Bisikkan di penghujung malam
Tak lama aku akan pulang
Momen favorit kita jelang
Sederhana namun istimewa
Kala bercengkrama di beranda
Sambil menghirup secangkir kopi bersama
Mencecapi warna-warni senja
Sederhana namun istimewa
Kala bercengkrama di beranda
Sambil menghirup secangkir kopi bersama
Mencecapi warna-warni senja
Lalik Kongkar, pemerhati sosial minat kajian politik, sastra, dan filsafat
0 Comments