Ticker

6/recent/ticker-posts

Makna dan Filosofi Logo Dies Natalies UIN Walisongo Semarang ke-53

Rektor UIN Walisongo Semarang dalam acara peluncuran logo Dies Natalies UIN Walisongo Semarang

Semarang, DARUS.ID Menyambut Dies Natalies ke-53 pada 6 April 2023 mendatang, UIN Walisongo Semarang meluncurkan logo baru. Logo Dies Natalis ke-53 ini diluncurkan di Gedung K.H. Soleh Darat UIN Walisongo pada, Rabu (14/02/23). 

Acara peluncuran logo Dies Natalies UIN Walisongo ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufiq. Hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah tamu undangan dan perwakilan mahasiswa. 

Dalam Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke-53, tema yang diusung yaitu Berdaya Membangun Karya. Perayaan Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke-53 ini akan diselenggarakan mulai dari bulan Februari hingga April 2023 mendatang. 

Imam Taufiq mengatakan, peluncuran logo baru diharapkan dapat meningkatkan semarak perayaan Dies Natalis UIN Walisongo ke 53. Menurutnya, adanya keterkaitan tema baru dengan tema tahun lalu. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada pertimbangan pemilihan tema. 

Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq mengatakan bahwa pengusungan tema “ Berdaya Membangun Karya”  berkaitan erat dengan tema pada tahun 2022 lalu, yaitu "Meneguhkan Spirit Moderasi Walisongo".

“Sinergi Menggapai Rekognisi” maka ditahun ini adalah puncaknya untuk menjadi “Berdaya dan membangun Karya,” ujar Imam Taufiq.

Ia menambahkan, alasan pemilihan kupu-kupu sebagai logo pada perayaan Dies Natalis tahun ini lantaran proses metamorfosa kupu-kupu. Metamorfosa kupu-kupu menjadi gambaran nyata perjuangan dan pertumbuhan UIN Walisongo hingga saat ini yang selalu berupaya bertransformasi, komitmen bekerja keras, ketekunan, serta upaya selalu memberi dampak positif. 

"Kita punya tahapan dan capaian setiap tahun. Bahkan kita juga memiliki tahapan renstra jadi karna itu kita lihat kupu kupu itu. Cycling metamorfosis yang tidak berhenti. Mereka melakukan dengan cukup serius,  sungguh sungguh dan mujahadah yang luar biasa. Kesungguh-sungguhanya, perjuangan yang cukup keras," ujarnya. 

"Sama halnya dengan UIN Walisongo tidak jauh beda,  Kita bertransformasi, punya program program yang capaiannya detail. Dibutuhkan komitmen dan kerja keras,  kesungguh sungguhan dan dampak konkret bagi kita semua” imbuh Imam Taufiq.

Logo Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke-53

Adapun makna dari logo Dies Natalis ke-53 ada tiga, yaitu transformasi, komitmen kerja keras dan ketekunan, serta memberikan dampak positif. Transformasi seperti kupu-kupu yang mengalami perubahan yang awalnya dari ulat merayap. Begitu juga manusia/perguruan tinggi juga dapat mengalami transformasi dalam hidup dan mengembangkan potensi dan keindahan yang ada dalam diri mereka. 

"Perguruan tinggi yang memiliki visi, ia harus melakukan perubahan dan transformasi dalam beragam bidang, baik akademik maupun akademik, baik SDM maupun infrastruktur, baik dosen maupun tendik. Semua harus melakukan transformasi secara bersama-sama," ujar Imam Taufiq

"Dengan apa? Dengang menjadikan SDM-nya berdaya: - Berdaya untuk menjadi tendik dengan berkinerja secara profesional-berintegritas;- Berdaya untuk melakukan dosen dengan melakukan tridharma secara profesional dan kontributif;- Berdaya untuk menjadi mahasiswa dengan berprestasi secara akademik maupun non akademik," ungkapnya

Adapun makna komitmen, kerja keras  dan ketekunan adalah setiap tahap membutuhkan komitmen, kerja keras, dan ketekunan yang sama seperti kupu-kupu yang berusaha melewati setiap tahap perkembangan dengan susah payah. 

Dalam hal ini, filosofi metamorfosis kupu-kupu mengajarkan kita untuk memahami bahwa transformasi bukanlah proses yang mudah, tetapi dapat membawa manfaat besar pada akhirnya. 

"Makna terakhir adalah dampak positif. Proses metamorfosis yang dialami oleh kupu-kupu mengajarkan kita bahwa, meskipun pada awalnya ulat tidak menarik, namun melalui perubahan yang berkelanjutan, ia dapat berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan menawan. Setiap transformasi dan perubahan harus memberikan dampak positif," ujarnya. 

Dalam hal ini, kata Imam, ulat dapat dianggap sebagai simbol dari diri kita sendiri. Sementara kupu-kupu adalah gambaran dari diri kita yang telah bertransformasi. Proses ini mengajarkan kita bahwa meskipun mungkin sulit pada awalnya, dengan usaha dan perjuangan, kita dapat mencapai keadaan yang lebih baik dan lebih indah.  

"Selain itu, perubahan ulat menjadi kupu-kupu juga dapat diartikan sebagai representasi dari kekuatan diri untuk mengatasi perubahan dan tantangan dalam hidup. Kita harus belajar untuk melepaskan diri dari masa lalu, mengambil langkah baru dan berani mencoba hal-hal baru untuk mengembangkan potensi diri agar lebih berdaya untuk mewujudkan karya dan mencapai keberhasilan," ungkapnya. 

Adapun ada beberapa rangkaian kegiatan Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke-53. Meliputi lomba porseni antar fakultas, Jalan Sehat, GoWes Walisongo, Khitan Sehat, UIN Walisongo Bersholawat, Majlis Dzikir Al Khidmah. 

Selain itu ada juga agenda Holaqoh Ulama Nasional, Seminar Moderasi Beragama, Ziarah 100 Makam Wali dan Masyikh, SIlaturahmi  Ulama-Umara, Penerbitan Buku Walisongo dan Festival Halal Walisongo.  Jadi Ayo Ramaikan Dies Natalis ke 53 UIN Walisongo .

Sumber: Humas UIN Walusongo

Reactions

Post a Comment

0 Comments