ABAD YANG BERLARI
Oleh: Afrizal Malna
Oleh: Afrizal Malna
Palu.
Waktu tak mau berhenti, palu.
Waktu tak mau berhenti.
Seibu jam menunjuk waktu yang beda berbeda.
Semua berjalan sendiri-sendiri, palu.
Waktu tak mau berhenti, palu.
Waktu tak mau berhenti.
Seibu jam menunjuk waktu yang beda berbeda.
Semua berjalan sendiri-sendiri, palu.
Orang-orang nonton televisi, palu.
Nonton kematian yang dibuka dijalan-jalan,
telah bernyanyi bangku-bangku sekolah,
telah bernyanyi di pasar-pasar,
anak-anak kematian yang mau merubah sorga.
Manusia sunyi yang disimpan waktu.
Nonton kematian yang dibuka dijalan-jalan,
telah bernyanyi bangku-bangku sekolah,
telah bernyanyi di pasar-pasar,
anak-anak kematian yang mau merubah sorga.
Manusia sunyi yang disimpan waktu.
Palu.
Peta lari berlarian dari kota datang dari kota pergi,
Mengejar waktu, palu.
Dari tanah kerja dari laut kerja dari mesin kerja.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan, palu.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan.
Peta lari berlarian dari kota datang dari kota pergi,
Mengejar waktu, palu.
Dari tanah kerja dari laut kerja dari mesin kerja.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan, palu.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan.
Dada yang bekerja di dalam waktu.
Dunia berlari, dunia berlari
Seribu manusia dipacu tak habis mengejar.
Seribu manusia dipacu tak habis mengejar.
0 Comments