Ticker

6/recent/ticker-posts

Wisata Masjid Kapal Semarang Bantu Hidupkan Perekonomian Masyarakat Setempat

Semarang, DARUS.ID - Masjid Safinatun Najah atau yang sering disebut Masjid Kapal menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang yang ramai diburu para pengunjung. Tidak hanya itu, masjid yang terletak di Desa Podorejo, Ngaliyan, Semarang ini juga membantu menghidupkan perekonomian masyarakat. 

Pengelola masjid, Sutar mengungkapkan bahwa dibangunnya masjid berbentuk kapal ini dapat membuka peluang usaha dan menjadi ladang pekerjaan bagi masyarakat setempat. Sejak adanya masjid ini, banyak warga yang dulunya petani dan pengangguran bisa membuka usaha makanan dan menyewakan lahannya untuk parkir. 

Sutar menyebut, waktu pertama kali dibuka pada tahun 2016 hingga 2019, kunjungan yang datang ke Masjid Kapal rata-rata mencapai 3.000 orang perhari. Menurutnya hal tersebut juga bisa menjadikan pundi-pundi rupiah bagi warga setempat. 

"Dulu dari parkirnya saja satu hari bisa nyumbang Rp. 8 juta 9 juta, itu dari pengunjungnya. Memang dulunya ramai, waktu jalannya aja susah mas, sesak soalnya, tapi sejak ada corona jadi sepi," katanya, Jumat (13/05/21).

Ketika pandemi covid-19 mewabah, wisata ini sempat ditutup untuk pengunjung. Penutupan terjadi pada masa awal-awal pandemi selama tujuh bulan. Setelah beberapa bulan dibuka, namun ditutup kembali kedua kalinya pada awal 2022, ketika sedang ramainya kasus varian baru Omicron. 

Sementara itu, tukang parkir, Rokhim mengatakan bahwa saat ini para pengunjung mulai ramai kembali akibat dilonggarkannya kebijakan terkait covid-19. Namun ia menyebut bahwa kunjungan dari wisawatan paling ramai terjadi pada akhir pekan. 

"Banyak sedikit ya mendukung penghasilan. Apalagi pas pengunjungnya banyak, kaya hari Sabtu, Minggu, atau tanggal merah. Kalau itu bisa mencapai Rp. 400 sampai 500 ribu," jelasnya. 

Di kompleks Masjid Kapal ini terdapat sekitar 20 lapak penjual. Barang yang dijual pun bermacam-macam, mulai dari jajanan snack anak-anak, maupun makanan berat. Tidak hanya itu, souvenir seperti gelang dan tasbih juga dijual di sekitar masjid ini. 

Salah satu pedagang jajan dan minuman, Mak Rubiyah menyebut bahwa berjualan di sini perharinya tidak tentu untung dan ruginya. Namun ia tetap bersyukur dengan mulai memulihnya pandemi dan beroperasinya kembali Masjid Kapal, ia bisa mendapatkan penghasilan. 

"Sebelumnya jualan sayur di rumah, kadang keliling. Soalnya di masjid sini lock down jadi ga bisa jualan. Kalau ini paling rame ya Minggu bisa sampai dapat Rp. 500.000," ungkapnya. 

Penjual asal Wonolopo, Mijen tersebut berharap, supaya fasilitas di Masjid Kapal ini ditingkatkan. Karena dengan itu bisa menarik semakin banyak pengunjung, sehingga ada peluang untuk menambah jumlah penghasilan. 

(AM)

Reactions

Post a Comment

0 Comments