Ticker

6/recent/ticker-posts

Kesadaran Pikiran dan Tenangnya Hati di Era Pandemi

SEBAGAI seorang muslim, di antara sikap kita menghadapi Pandemi Covid-19 adalah kita menyakini bahwa sesungguhnya kebaikan dan keburukan merupakan bagian dari takdir Allah. Kita menyadari bahwa tidak ada peristiwa ataupun musibah di dalam hidup kita, melainkan semua itu terjadi atas ilmu dan perintah dari Allah SWT. 

Allah SWT berfirman dalam surat Al- Qamar ayat ke 49 yang artinya, “Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."

Ayat di atas menerangkan bahwa hendaknya senantiasa menyakini, apapun yang terjadi dalam hidup kita pasti itu menjadi bagian dari ketentuan Allah terhadap diri kita. Bahkan kesenangan yang kini kita miliki, kesusahan yang saat ini kita hadapi itu juga ujian dari Allah. 

Dalam surat Al-A'raf ayat 168, Allah juga menegaskan, “Dan Kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang salih dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)"

Sehingga dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa kebaikan-kebaikan yang Allah berikan kepada kita merupakan ujian dari-Nya. Begitu pula keburukan-keburukan yang Allah taruhkan dalam diri kita. Baik itu tidak memiliki harta, tidak mempunyai pekerjaan, bahkan tidak ada yang dapat dimakan. Tidak lain itu juga menjadi ujian dari Allah. Dan tujuan Allah memberikannya adalah barang tentu agar kita kembali mengingat-Nya.

Saat ini kita masih mengalami situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi kita, pandemi covid-19. Inilah ujian kita bersama. Wabah kita bersama. Dan kita berharap kepada Allah SWT untuk segera mengangkat musibah ini. Karena kita menyakini bahwa semua ini terjadi atas kehendak dari-Nya.

Meningkatkan Imun

Pertama, sikapi rasa takut. Jangan terlalu berlebihan, jangan terlalu ketakutan, jangan terlalu asal berani. Tetap ikuti protokol kesehatan. Jangan terlalu tidak berani keluar rumah, karena justru dengan keluar rumah, ikut berjamaah di masjid misalnya dengan protokol kesehatan insya Allah menjadi ikhtiar kita. Ikhtiar ada dalam kelompok Ahlussunnah Wal jamaah. Sedangkan kelompok yang tidak mau berikhtiar namanya Ahlul Bid'ah, yang disebut kelompok jabariyah. 

Kedua, tawakkal. Covid-19 manyadarkan bahwa kita manusia tidak memiliki daya dan upaya. Amerika negara yang Adidaya tumbang juga, di Asia negara Jepang dan Korea yang katanya hebat hancur lebur juga, negara di Eropa tidak ada yang selamat. Tidak sanggup melawan mahluk yang kecil ini. Pada ujungnya, Kita hanya mampu berkata "la haula wala quwwata illa billahil aliyyil adhiim". Bertawakal kepada Allah SWT seusai berikhtiar.

Ketiga, ketenangan hati. Ada yang mengatakan hati akan tenang jika dapat makan. Namun setelah kenyang risau lain kembali datang. Ada yang mengatakan dengan harta hidup akan tenang. Kenyataanya angka kematian bunuh diri tertinggi dimiliki oleh negara negara yang notabene kaya raya seperti Eropa dan Jepang. 

Dari situlah dapat kita memahami kalau ketenangan bukanlah dari kita, tapi dari Allah. Ialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang yang beriman. Situasi pandemi ini banyak orang yang risau, banyak yang galau, banyak yang susah hati karena covid-19 sudah merembet kemana-mana. Tidak mengenal siapa, kapan, dan dimana. Hal ini tentu berkaitan dengan pola pikir dan hati seseorang. Dan syarat mendapatkan ketenangan kata Rasul SAW adalah dengan banyak-banyak berzikir kepada Allah SWT, baik secara berjamaah maupun individual.

Keempat, sedekah. Imam Thabrani dalam Mu'jamul Kabir meriwayatkan hadis bahwa, sedekah itu kata Nabi SAW dapat menolak musibah. Meskipun begitu, kita tidak boleh bersedekah dengan tujuan agar terhindar dari covid-19. Tetapi harus ikhlas karena Allah. Adapun terhindar dari fitnah, bala' dan kesusahan adalah bonus dari-Nya. 

Kelima, berdoa. Semua amal kita lakukan tidak ada nilainya apabila tidak ada rida dari Allah. Dan untuk menarik rida Allah adalah dengan doa. Diriwayatkan Imam Abu Ya'la dan Imam Alhakim, sabda Nabi SAW doa itu silahul mukmin, yakni senjatanya orang mukmin. Hadis shahih riwayat At-Tirmidzi juga menyebutkan doa itu juga mukhul ibadah, yakni otaknya/pangkalnya ibadah. Perbanyaklah doa, bukan sekedar menghafal saja. Janganlah sampai lupa berdoa terutama setelah shalat lima waktu. Berdoa untuk keselamatan di dunia maupun di akhirat kelak. 

Demikian, semoga bermanfaat. Mudah-mudahan Allah kuatkan kita, berikan kesabaran kepada kita dalam menghadapi wabah ini ataupun musibah-musibah yang lainnya. Semoga Allah Swt selalu membimbing kita dalam jalan-Nya yang lurus. 

Penulis: Muhammad Fauzan Aflachi, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang

Reactions

Post a Comment

1 Comments

  1. While you drive your luxury car inCheap Escorts Service in Haridwar, there is always a girl eyeing you from a café for a long drive.Foreigner Escorts Agency in Aerocity If you are at a fine dining restaurant, there is always a Call Girls Booking in Ahmedabad looking for you to join you on your table.Cheap Escorts Service in Delhi If you are at a shopping mall, there is always a girl looking at you to buy her favorite dress or perfume etc. Call Girls Booking in Ahmedabad We call them outgoing and Cheap Escorts Service in Ahmedabadopen minded girls who come from good backgrounds but desire to be with rich gentlemen like you.

    ReplyDelete