MASA Pandemi Covid-19 yang membuat pengaruh besar dalam dunia, terutama pada pola kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk menghadapinya yaitu dengan menyesuaikan diri. Tidak hanya berpengaruh pada sektor ekonomi saja bahkan sampai seluruh sektor kehidupan, kita masyarakat perlu adaptif terutama pada sektor pendidikan yang berdampak pada orang tua, murid dan guru di Indonesia. Oleh karena itu ada beberapa kemunculan inovasi, kreativitas serta adaptasi pada perbaikan sistem pembelajaran masa pandemi.
Inovasi memang sangat diperlukan dalam berbagai sektor kehidupan, tentunya pada pandemi saat ini yang banyak perubahan dalam dunia pendidikan, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Dari sinilah inovasi pembelajaran dikembangkan seperti dengan metode pembelajaran daring (dalam jaringan) di mana peserta didik dan pendidik bertemu dalam wadah internet yang disebut jaringan sebagai media pembelajaran berlangsung.
“Kecerdasan adalah kemamapuan beradaptasi dengan perubahan,” begitu kata Stephen Hawking, yang sangat relevan pada kondisi sekarang. Tuntutan untuk adaptif dan inovatif harus dilakukan oleh semua kalangan seperti kondisi saat ini, murid bisa belajar daring pada guru, sementara orang tua yang selalu mendampingi anak untuk belajar. Walau begitu inovasi tidak selalu berjalan lancar alias ada saja kendalanya mulai dari kurangnya ekonomi, kegagapan teknologi pada orangtua sampai kendala jaringan yang ada.
Solusi dari permasalahan tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan inovasi dan memperbaiki sistem pembelajaran pada masa pandemi ini, di antaranya memberikan bantuan kuota dari pemerintah, tayangan kelas pembelajaran dari stasiun televisi TVRI bagi murid yang memiliki keterbatasan internet dan lain-lain.
Mendengar kabar bahwa sistem ajaran tahun baru mendatang kembali menerapkan new normal namun masih belum bisa dipastikan, menjadikan banyak sekolah mulai mempersiapkan diantaranya sistem tatap muka ganjil genap, daring-luring dan jenjang kuliah akan menerapkan “hybrid learning”. Sementara sebagian sekolah lain yang masih mengandalkan room internet seperti via Whatssap, Telegram, Zoom, Google Meet dan media social lain karena kondisi covid-19 yang masih bertambah. Dan pastinya selama pandemi ini, kita harus mampu suurvive dan berinovasi dengan melakukan perbaikan sistem pembelajaran.
4 Comments
Kerenn👍
ReplyDeleteMantab bund
ReplyDeletemantap����
ReplyDeleteAlhamdulillah sangat bermanfaat
ReplyDelete