Ticker

6/recent/ticker-posts

Ramadan dan Momentum Berbagi di Tengah Pandemi


PANDEMI
virus corona (Covid-19) yang telah menyerang lebih dari 213 negara di seluruh dunia membuat suasana bulan Ramadan tahun ini terasa berbeda. Pasalnya kebijakan physical distancing atau pembatasan fisik yang diterapkan untuk mencegah rantai penyebaran virus berimbas kepada segala aspek kehidupan. Dalam hal ini termasuk tradisi dan kultur masyarakat muslim Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Ketika memasuki Ramadan, masyarakat muslim di negara kita memperingatinya dengan penuh antusias. Berbagai kegiatan sosial keagamaan dilakukan, seperti berbagi takjil gratis, berbuka puasa bersama, pesantren kilat, salat tarawih berjamaah, dan lain-lain. Namun tradisi itu tampaknya tidak bisa dilakukan karena adanya pandemi virus corona. Apalagi pemerintah menerapkan kebijakan agar masyarakat menghindari kerumunan dan melakukan segala aktivitas di rumah.

Adanya virus corona yang menghambat aktivitas masyarakat ini bukanlah suatu kebetulan. Pada hakikatnya adalah sebuah ujian dan peringatan dari Tuhan. Hal tersebut tidak lain untuk menguji kualitas iman dan takwa para hamba- Nya. Cendekiawan muslim Quraish Shihab dalam buku berjudul Corona Ujian Tuhan; Sikap Musilm Menghadapinya, menyebutkan bahwa ujian merupakan keniscayaan hidup. Di mana ketika kita legawa pasti akan mendapatkan hikmah dan berdampak baik. 

Sebagai manusia sudah sepatutnya kita harus bijak dalam menyikapi datangnya musibah berupa wabah ini. Jangan sampai hal tersebut membuat kita lengah dan terlena hingga melupakan kewajiban kita sebagai mahluk yang beragama. Justru menjadi momen untuk introspeksi diri dengan meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Terlebih saat ini kita berada di bulan suci Ramadan. 

Keutamaan Sedekah 

Ramadan dikenal sebagai bulan mulia yang di dalamnya penuh dengan keutamaan. Dalam Surat Al- Qadar menyebutkan bahwa pada bulan ini terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan atau dikenal dengan Lailatur Qadar. Selain itu, pada bulan ini Allah juga menurunkan kitab suci umat Islam yakni Al- Qur’an. Sementara bagi seorang muslim yang berbuat amal kebaikan khusus pada Ramadan ini, pahalanya akan dilipatgandakan.

Terdapat banyak amalan yang dapat kita lakukan pada bulan ini, salah satunya yaitu bersedekah. Sedekah menjadi amalan yang dianjurkan dan sering dilakukan Nabi Muhammad ketika Ramadan. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, ditegaskan bahwa sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Bahkan nabi yang terkenal dengan sosok dermawan dan peduli dengan sesama menjadi semakin dermawan ketika bulan ini. 

Selain sebagai ibadah, sedekah juga menjadi bentuk sikap kepeduliaan sosial. Bahwa sudah sepatutnya manusia harus saling berbagi dan membantu satu sama lain. Dengan bersedekah kita dapat meringankan beban dan kesulitan orang lain. Selain itu kita juga dapat belajar tentang hakikat sebuah harta yang hanya titipan dari Tuhan dan tidak akan bisa dibawa meninggal. 

Krisis Ekonomi

Pandemi virus corona yang kita hadapi sekarang berdampak besar kepada perekonomian masyarakat. Pakar ekonomi sekaligus Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengungkapkan, kebijakan pembatasan sosial dan larangan berkerumun menjadi akibat hilangnya pendapatan dan pekerjaan masyarakat. “Kalau Covid-19 ditambah dengan sosial distancing, itu semua kan kena, yang besar, kecil, lokal, eksternal, kena. Jadi bisa dibayangkan hal yang paling esensial dari aktivitas ekonomi itu dilarang,” ujarnya (Detik.com, 08/05/20). 

Kondisi demikian membuat banyak masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga banyak pula yang sebenarnya membutuhkan bantuan. Hal tersebut sebenarnya menjadi motivasi bagi kita untuk memperbanyak amal kebaikan. Bagi yang memiliki kelebihan berupa harta atau bentuk materi lain, kita bisa membagikannya sedikit kepada saudara kita yang membutuhkan. Bantuan berupa apa pun tentu sangat berharga dan membantu meringankan bebannya. 

Sedekah di tengah situasi krisis ini dapat dilakukan dengan beragam cara. Pertama, mendonasikan uang kepada masyarakat yang berada dalam kesulitan melalui perantara lembaga sosial. Kedua, berbagi sembako atau makanan untuk masyarakat agar dapat melanjutkan kehidupan. Atau bisa juga dengan menyumbangkan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Virus corona memang menghambat aktivitas sosial keagamaan pada bulan Ramadan tahun ini. Namun di sisi lain juga memiliki pelajaran yang tidak kalah penting. Justru sebenarnya keadaan ini menjadi momentum untuk beramal dengan memperbanyak sedekah. Karena kita melakukannya dalam dua momen penting. Yakni ketika banyak orang berada dalam kesulitan serta pada bulan suci Ramadan, di mana amal kebaikan akan dilipatgandakan. Lalu sudahkah kita berbagi di tengah krisis pandemi ini?

Mahfud Al- Buchori

*) Artikel ini pernah dimuat di kolom Opini Harian Duta Masyarakat Edisi 18 Mei 2020
Reactions

Post a Comment

0 Comments