Ticker

6/recent/ticker-posts

Mau Sukses itu Deketin Sang Pencipta, Bukan Meninggalkannya


 

Judul Buku : 40 Hari Menuju Perubahan: Seni Merubah Hidup dengan Cara Langit
Penulis : Sohirotul Ngain
Cetakan : I
Tebal Buku: 180 Halaman
Tahun Terbit : Mei 2020

AYO BERUBAH, karena kesuksesan itu tidak hanya didapatkan oleh pemuda-pemuda yang bermental murah. Apalagi yang hanya rebahan hingga gampang lengah. Bahkan sampai melupakan illah. Sukses itu merupakan cita-cita setiap insan di dunia. Hidup yang kita jalani sehari-hari pastilah berorientasi untuk mendapatkan kesuksesan. Namun, banyak dari kita yang tidak sadar, semangat berubah berkobar-kobar di dalam hati. Namun ilahi tidak pernah didekati?

Buku yang ditulis oleh Sohirotul Ngain ini seakan-akan menguliti atau mengevaluasi perbuatan kita sehari-hari yang ingin meraih kesukesan, namun tidak mengatahui rumusnya sehingga apapun yang kita lakukan cenderung sia-sia. Padahal Allah telah menghamparkan jurus-jurus jitu untuk meraih kesuksesan yang penulis menyebutnya sebagi cara langit.

Awalnya buku ini menceritakan tentang fenomena yang sering dihadapi oleh anak muda saat ini, yaitu terjebak dengan zona nyaman. Seseorang yang telah terjabak dengan zona nyaman ia selalu merasa sudah cukup dengan apa yang telah diperolehnya, walaupun memiliki cita-cita untuk mencapai kesukesan yang lebih besar. Maka dari itu penulis mencoba untuk mengupas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga setiap alur ceitanya langsung menyentuh siapapun yang membacanya. Hal itu karena penulis menceritakan sesuai dengan realitas saat ini.

Selain itu pada bab 1 ini juga diberikan contoh-contoh real dari orang-otrang inspiratif yang mampu meraih kesuksesan saat ini. Penulis membuktikan dan menekankan bahwa kesempatan untuk sukses itu bukan hnaya milik mereka yang berasal dari keluarga kaya raya, melainkan orang yang tidak punya pun dapat sukses dan memutarbalikkan kehidupan keluarganya. 

Salah satu tokoh yang menjadi role model penulis dalam buku ini yaitu kisah Raeni, mahasiswa lulusan terbaik Universiatas Negeri Semarang yang kini mendapatkan beasiswa  dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melanjtkan studi di Universitas Bormingham, Inggris. Bahkan karena prestasinya tersebut Raeni mampu untuk memberikan hadiah untuk kedua orang tuanya umroh di tanah suci Mekkah. Hal itu merupakan sebuah kado special dari Allah yang tidak Raeni bayangkan sebelumnya (halaman 47).

Raeni adalah anak dari orang tua yang berprofesi sebagai tukang becak setiap harinya. Becak yang digunakan oleh Ayahnya untuk mencari nafkah itulah yang mengantarkan Raeni saat acara wisuda. Tidak ada sedikitpun rasa malu yang terbesit di dalam benak Raeni karena acara wisuda dintarkan oleh orang tua tukang becak dan diantarkan dengan becaknya tersebut. Kisah ini merupakan salah satu kisah inspiratif yang patut ditiru oleh setiap anak muda di Indonesia. Pasalnya tidak ada hal yang tidak mungkin untuk meraih kesuksesan sekalipun itu adalah faktor ekonomi keluarga. 

Penulis di dalam buku ini selalu menapilakan moral value dari setiap kisah yang diangkatnya disamping penggunaan bahasa mampu menyadarkan pembacanya. Berakaitan dengan bab pertama di atas tentang orang sukses itu harus mampu keluar dari zona nyaman dan tidak banyak rebahan, berani bermental sukses, tidak takut dengan semua rintangan yang dihadapi, membangun mimpi dan merealisasikannya, pada bab kedua ini penulis menerangkan bagian inti dari buku ini yaitu amalan-amalan langit untuk mendapatkan kesuksesan. 

Amalan-amalan yang dipaparkan penulis dalam setiap lembarnya ini merupakan amalan yang sudah diketahui oleh khalayak umum, sederhana namun tidak banyak yang istiqomah. Sehingga pastas saja, sebagaimana yang disinggung oleh penulis bahwa banyak orang yang ingin berubah, banyak orang yang ingin sukses, namun tidak mau untuk beraksi dan memperbaiki hubungan dengan ilahi. Penulis berulang kali menyadarkan pembaca akan pentingnay untuk memperbaiki hubungan dengan Allah sebelum berhubungan dengan manusia untuk mendapatkan kesuksesan. 

Peresensi: Yulia Mayasari, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang

Reactions

Post a Comment

0 Comments