Ticker

6/recent/ticker-posts

Tips Menulis Opini di Media Massa Ala Co-Founder of HeyLaw


Semarang, DARUS.ID - Ide, gagasan, argumentasi  atau pendapat menjadi sarana pokok dalam mengungkapkan sesuatu. Tidak hanya melalui lisan, berpendapat dengan tulisan juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan, sebab butuh keterampilan dalam menyampaikannya. 

Melalui kelas akademi riset dan penulisan, Griya Riset Indonesia (GRI) memberikan pelayanan berupa kelas opini yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu, (23/10/21).

Kegiatan ini dipandu oleh host Afifatun Ni’mah dan menghadirkan Co-Founder of HeyLaw, Andi Tri Haryono sebagai narasumber. Turut hadir pula dalam diskusi, Pendiri dan Direktur Griya Riset Indonesia, Ma’as Shobirin dan Amrizarois Ismail.

Andi Tri Haryono memaparkan tentang pentingnya menulis dengan mengutip kalimat dari Miguel de Cerventes "the pen is the tongue of the mind" (pena adalah lidah dari pikiran). 

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa menulis harus diawali dengan membaca; membaca tulisan dan membaca fenomena.

Ia mendefinisikan bahwa opini merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat dan ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Opini bisa disampaikan dengan bentuk penulisan berupa narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. 

“Menulis opini juga harus disertai data, cara mendapatkan data bisa dari kutipan pakar, dari referensi tulisan sebelumnya yang temanya sama, atau bisa dengan melakukan riset sendiri dengan melakukan wawancara atau obeservasi. Karena menulis opini tanpa data sama seperti pohon tanpa akar, akan mudah ditumbangkan.” jelas Pendiri Pendekarsiber itu.

Pria kelahiran Tegal itu juga memberikan tips menulis di media massa. Menulis di media massa harus memperhatikan topik aktual, arah media, jumlah kata, kejutan argumen atau terdapat kebaruan (kontroversial-solutif), referensi jelas, efisiensi dan efektifitas paragraf, dan judul yang menarik. 

“Menuliskan opini jangan hanya berisi kritik yang kontroversional, tapi juga harus memberikan problem solving.” jelasnya. 

Ia mengakhiri penjelasan dengan memberikan contoh-contoh tulisannya yang di muat di media massa. Program gerakan sosial akademi riset dan penulisan Griya Riset Indonesia (GRI) berjalan dengan lancar dan kondusif. Peserta diharap tetap menjalin komunikasi yang baik dengan antarpeserta.

Penulis: Afifatun Ni'mah
Reactions

Post a Comment

0 Comments