Ticker

6/recent/ticker-posts

[Puisi] Di Seberang Selembar Daun karya Afrizal Malna


DI SEBERANG SELEMBAR DAUN
Oleh: Afrizal Malna

Aku bukan seluruh daun di pohon ini. Aku hanya selembar daun di pohon ini. Hanya pohon ini dan hanya selembar daun. Aku hanya selembar daun yang tumbuh di leherku. Hanya berwarna hijau seperti selembar daun. Aku hanya selembar daun yang berbicara menggunakan mulutku. Maksudku, mulutku adalah selembar daun yang berbicara menggunakan mulutku. Maksudku, aku hanya selembar daun yang selembar daun. Jangan rayu aku untuk menjadi pohon walau kau berikan tuhan kepadaku. Jangan rayu aku untuk menjadi seluruh daun pada pohon ini walau kau berikan janji kematian padaku. Aku bukan soal kematian dan soal tuhan. Aku mirip, maksudku mirip dengan pertanyaan aku hidup bukan untuk seluruh yang kau katakan setelah kematian. Setelah kematian aku bukan hidup dan kematian bukan selembar daun yang mewakili seluruh daun di pohon ini. Aku hanya selembar warna hijau dari pohon yang aku tak tahu namanya. Pohon yang membuat aku tahu aku berada di sini dan hidup di sini. Maksudku, jangan kau takuti aku seperti kanak-kanak yang berlari di seberang kematian. Aku mengingatnya, waktu-waktu, dan, lihatlah di luar sana, lihatlah orang-orang berjalan dengan kakinya, pohon-pohon tumbuh, anak-anak bermain merasakan kebahagiaan memiliki tawa, langit yang dibuat dari rambut perempuan. Aku adalah selembar daun yang dijahit pada sebatang pohon. 

Reactions

Post a Comment

0 Comments