Kondisi Pandemi Covid-19 yang kian merebak hampir di seluruh bagian dunia, hingga saat ini masih menjadi pembicaraan publik. Bagaimana tidak? Di masa inilah, masyarakat memiliki berbagai macam tantangan yang tidak luput menyertainya. Banyak nyawa terenggut, perusahaan bangkrut, perekonomian surut, ribuan pegawai di-PHK, aktivitas perkantoran dan pendidikan dirumahkan. Bahkan masih banyak kegiatan sosial lainnya yang awalnya dilakukan secara tatap muka, kini harus beralih menggunakan media virtual.
Hal inilah yang menyebabkan pencapaian output di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri. Karena tidak bisa dipungkiri bahwasanya untuk mencapai output berkualitas tinggi di masa pandemi perlu adanya strategi khusus dan upaya ekstra, terlebih di bidang pendidikan. Sedangkan sudah kita ketahui bersama bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan, terutama jika dibandingkan dengan mutu negara lain.Â
Hasil survei Political and Economic Risk Consultansy (PERC) pada tahun 2000 mengenai mutu pendidikan di kawasan Asia, Indonesia menempati peringkat 12, setingkat di bawah Vietnam. Dari hasil tersebut bisa kita tarik kesimpulan, rendahnya sumber daya manusia di Indonesia terjadi akibat rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang maupun jenis pendidikan. Oleh karena itu, target utama dalam pembangungan pendidikan nasional adalah peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Pernyataan itu didukung oleh UU Standar Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2005 tentang perluasan dan pemerataan pendidikan serta akuntabilitas yang juga menjadi kebijakan pembangunan pendidikan nasional.Â
Pada proses pencapaiannya sumber daya manusia sebagai urgensi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan mampu berkorelasi dalam pencapaian pembangunan nasional. Melalui MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) sebagai promotor dalam pembentukan sumber daya berkualitas. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, suatu bangsa akan tertinggal dari bangsa lain dalam dinamika persaingan dunia global yang semakin kompetitif. Sehingga perlu adanya Manajemen Sumber Daya sebagai proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia.
Salah bentuk upaya perwujudan dari MSDM sendiri yaitu, dalam pelaksanaan kelembagaan pendidikan harus berorientasi pada stake holder atau pengguna lembaga sekolah tersebut (orang tua siswa, siswa, perguruan tinggi, atau pengguna jasa lain). Selain itu, dalam pendidikan perlu adanya kualifikasi sendiri, nilai atau karakter pada pribadi guru sangat mutlak harus terpenuhi. Di sisi lain kualifikasi guru juga perlu diperhatikan mulai dari proses perekrutan, hingga proses pengorganisasiannya yakni penerapan POAC sebagai sarana penunjang peninkatan mutu pendidikan dari MSDM yang unggul.
Dengan demikian melalui MSDM diharapkan output yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi, efisiensi kuantitas serta kualitas yang baik Karena salah satu kunci kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan dengan mutu yang tinggi. Di mana pendidikan yang bermutu akan mencetak generasi-generasi yang berkualitas selaku ujung tombak dari suatu bangsa.Â
Penulis: Hidayatul Livia Nimala, Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
0 Comments