PLANNINGÂ atau perencanaan adalah awal dalam menyusun langkah secara sistematis untuk mencapai tujuan. Planing juga menjadi jantung dalam manajemen pendidikan dan menjadi kunci dalam menggerakkan fungsi manajemen yang lainnya seperti organizing, actuating, dan controlling. Perencanaan juga memberikan sebuah opsi untuk dapat memilih dan menghubungkan berbagai fakta dugaan mengenai masa yang akan datang atau mengenai sesuatu yang akan dicapai pada masa selanjutnya. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat merupakan salah satu penyebab dari butuhnya perencanaan pendidikan yang lebih baik. Dengan demikian, perencanaan pendidikan disusun dengan melihat pada keterbatasan atau ketertinggalan yang ada.Â
Berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah perencanaan atau bisa kita sebut dengan SMART, yang terdiri dari lima prinsip (Setiawan, 2021). Spesific, perencanaan yang dibuat harus jelas maksud dan tujuannya, termasuk juga sumber-sumber yang diperlukan juga harus jelas. Tidak terlalu melebar tapi juga tidak terlalu idealis. Measurable, selain jelas perencanaan juga harus dapat diukur kesuksesan atau keberhasilannya. Achievable, masuk akal dan sekiranya dapat terealisasikan.Â
Selanjutnya, realistic, yaitu dimana sebuah rencana yang dibuat juga harus sesuai dengan keadaan, yang mana adanya kemampuan dan sumber dayanya. Dan yang terakhir adalah time, harus mempunyai batas waktu kapan rencana akan dimulai dan kapan rencana harus selesai. Karena rencana akan selalu menjadi rencana apabila tidak dijalankan yang nantinya untuk mengevaluasi hasil perencanaan yang sudah dilakukan.
Perencanaan dalam manajemen pendidikan terbagi dalam beberapa acuan yang meliputi segi waktu, ruang lingkup, dan jenjang pendidikan. Dalam segi waktu ada tiga tipe perencanaan, yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang biasanya minimal dalam waktu 10 tahun, dimana perencanaan ini memuat rencana-rencana yang masih global seperti menentukan strategi pembelajaran yang dapat memajukan pendidikan.Â
Untuk perencanaan jangka menengah biasanya di atas 1 tahun sampai dengan 5 tahun, contohnya adalah perencanaan kurikulum, administrasi, organisasi, kelembagaan dari instansi pendidikan. Dan untuk perencanaan jangka pendek maksimal 1 tahun contoh perencanaan ini dapat berupa RPS yang dibuat oleh guru. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain, dimana perencanaan jangka panjang menjadi induk untuk jangka menengah dan jangka pendek. Jangka menengah menjadi sumber dari perencanaan jangka pendek. Dan perencanaan jangka pendek harus menjabarkan dari perencanaan jangka panjang dan jangka menengah.
Perencanaan dari segi ruang lingkup ini juga dibagi menjadi tiga tipe, yaitu prencanaan makro, meso, dan mikro. Dimana perencanaan dari tipe makro adalah perencanaan yang mencakup pendidikan seluruh bangsa contohnya adalah perencanaan mahasiswa baru di seluruh tanah air. Sedangkan perencanaan pendidikan meso adalah perencanaan yang mencakup wilayah tetentu seperti pada tingkat provinsi. Dan perencanaan mikro adalah perencanaan yang hanya mencakup suatu lembaga pendidikan atau sekelompok lembaga kecil yang hampir sama dan berdekatan tempatnya seperti sekolah yang merencanakan bagaimana kegiatan belajar mengajar yang akan diterapkan.
Dan yang terakhir adalah perencanaan dari segi jenjang pendidikan. Keterkaitan perencanaan dengan jenjang pendidikan ini berbeda-beda pada setiap Negara. Di Indonesia saat ini, pemerintah menggalakkan sekolah usia dini (PAUD) yang selanjutnya meningkat pada taman kanak-kanak (TK), keduanya adalah langkah awal untuk mengembangkan kepribadian pada anak sebelum memasuki jenjang SD, SMP,SMA, dan bahkan Perguruan TinggiÂ
Jadi, perencanaan dalam manajemen pendidikan merupakan dasar pelaksanaan kegiatan dalam pendidikan. Perencanaan yang baik harus dapat memberikan jawaban terhadap konsep pertanyaan yang dirumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu: what, why, where, when, who, how, terhadap apa yang akan direncanakan, sehingga permasalahan yang terjadi pada masyarakat dapat terjawab. Tipe dalam perencanaan dapat berdasarkan pendekatan dari segi waktu, yaitu perencaaan jangka pangjang, menangah dan pendek, berdasarkan ruang lingkup yaitu makro, meso, dan mikro, serta pendekatan berdasarkan jenjang pendidikan. Melalui perencanaan yang baik dalam pendidikan, maka, dapat tercapainya tujuan yang diharapkan.
Penulis: Rhevita Wahyu Safitri, Mahasiswi Jurusan Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
0 Comments