Ticker

6/recent/ticker-posts

Dinamika Hadis di Era Digital

Kemajuan zaman yang ditandai dengan teknologi informasi memberikan kemudahan manusia dalam menjalankan segala aktivitas. Adanya teknologi juga membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Dampak dari hal tersebut begitu kompleks, termasuk pula dalam bidang pendidikan dan keagamaan. 

Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber hukum utama bagi umat muslim di seluruh dunia juga mengalami perkembangan. Pengkajian terhadap teks al-Qur’an dan hadits sejak masa klasik hingga kontemporer memberi keluasan dalam pengkajian lebih lanjut. Karya-karya tafsir serta kitab hadis telah banyak ditulis dan dibukukan. 

Dalam dinamikanya, pengkajian terhadap al-Qur’an dan tafsir lebih gencar diberlakukan daripada kajian terhadap hadis. Hal ini terlihat dari karya-karya yang lahir dari kecerdasan para ulama tafsir dan banyaknya sarjana lebih berfokus pada pengkajian al-Qur’an dan tafsir dibandingkan hadis. 

Karena itu, dalam kajian hadis seringkali mengalami problem kekurangan data dan kitab rujukan. Misalnya adanya data yang sulit diakses, tentu menjadi tantangan tersendiri dalam kajian hadis. Selain itu, mengingat kajian hadis memiliki konten yang komplek dan membutuhkan banyak data dan rujukan yang didapat dari kitab hadis utama yang seringkali belum dikaji bahkan dikodifikasi secara rapi. Seperti dalam men-takhrij hadis, untuk menemukan satu hadis yang memiliki kesamaan tema, redaksi baik secara makna ataupun lafdzi harus dilakukan dengan membuka kitab-kitab hadis yang ada. Sementara di sisi lain kitab-kitab hadis itu tak sedikit jumlahnya dan satu kitab terdiri lebih dari satu jilid, tentu hal ini sangat melelahkan dan membutuhkan banyak waktu. 

Era digital yang saat ini kita hadapi menawarkan sebuah jalan yang mempermudah umat Islam dalam melakukan kajian hadis. Hadirnya internet telah menggerakkan umat Islam untuk melakukan digitalisasi hadis. Saat ini banyak tersedia hadis dalam versi digital. Bahkan dikemas lebih menarik dengan berbagai fitur seperti terjemahan, pencarian instan maupun layanan lain seperti jadwal pengingat salat, kalender, dan lain-lain. 

Memasuki era kekinian, saat peradaban manusia sudah berkembang pesat, tentunya hal ini menjadi bentuk inovasi dan adaptasi. Di mana kajian Islam (Islamic studies) juga turut merambah ke dunia digital. Hal tersebut merupakan sesuatu yang baik karena sesuai dengan sifat dari ilmu pengetahuan itu sendiri yang harus dinamis. Hal itu juga berlaku dalam kajian studi hadis. 

Dengan kemajuan zaman, kini telah hadir berbagai software atau aplikasi hadis yang dapat digunakan untuk memudahkan pencarian hadis di beberapa kitab hadis yang ada. Software atau aplikasi hadis telah banyak dikenal dalam kurun waktu belakangan ini, seperti Maktabah Syamilah, Lidwa Pusaka, Gawamil Kaleem, Mausyu’ah dan sebagainnya. Sofware atau aplikasi ini berisi kitab-kitab hadis yang telah digitalisasi, sehingga pengguna dapat menggunakannya dengan lebih praktis dan cepat.  

Menengok perkembangan hadis yang saat ini sudah bisa diakses dalam bentuk digital, maka sudah semestinya kita harus mengetahui bagaimana cara memanfaatkan hal tersebut, terlebih para akademisi-akademisi yang belajar dan mendalami kajian hadis. Peran kita sebagai regenerasi hanyalah memaksimal mungkin dan mengembangkanya guna mengembangkan hirroh kajian hadis menuju era keemasan kembali.

(A.M)

Reactions

Post a Comment

0 Comments