Ticker

6/recent/ticker-posts

Memahami Tafsir Surat At-Takatsur, Akan Ingat Apa Tujuan Hidup Kita?

DUNIA modern memberikan stimulus untuk hidup bermegah-megahan yang bisa membuat kita lupa akan tujuan akhirat. Di dunia ini, kita dihadapkan dengan budaya konsumerisme yang subur di masyarakat. Berbagai kebutuhan hidup manusia ditawarkan oleh industri media melalui berbagai penawaran barang mewah yang memancing kita untuk menginginkannya. 

Kita berusaha mendapatkan barang-barang mewah agar mendapatkan status penghargaan di masyarakat. Kerja siang dan malam untuk mengumpulkan harta, mencari nama, sampai membuat kita lupa akan tujuan kita hidup di dunia. Bahkan melihat penderitaan orang yang sedang kesusahan pun kita lupa, hingga enggan untuk menyisihkan sebagian harta untuk berbagi kepada sesama. Memang demikianlah, kehidupan yang sekarang kita lalui, di mana harta benda mempunyai nilai yang tinggi di masyarakat. 

Pada kesempatan ini, penulis hendak berbagi informasi perihal penggalan surat At- Takatsur ayat satu dan dua.  Sesuai dengan konteks turunnya ayat, hal pokok yang dibahas ini adalah masalah ketuhanan dan nilai keakhiratan. “Bermegah-megahan” yang menjadi isi pokok pembahasan, merendahkan orang yang memiliki perangkai yang suka bermegah-megahan hingga ia lupa akan akhirat.

“Kamu telah diperlalaikan oleh bermegah-megahan sehingga kamu melawat ke dalam kubur “

Pada ayat ini, Allah  menggunakan kata tunjuk orang kedua “kamu” itu artinya Allah hendak mengingatkan dan memberikan peringatan kepada semua orang yang mengaku beriman agar jangan sampai terlengah, terpaling dari tujuan hidup yang sehati. Di mana Allah secara langsung menunjuk penyebab orang itu lalai dalam mengabdikan diri kepada Allah. “Kamu telah diperlalaikan oleh bermegah-megahan." 

Buya Hamka dalam tafsir Al- Azhar mengatakan, telah lengah kamu dari memperhatikan hidupmu yang akan mati, dan kamu telah lupa perhubunganmu dengan Allah Pencipta seluruh alam dan pencipta dirimu sendiri. Kamu telah lalai oleh itu semua, karena kamu telah diperdayakan oleh kemegahan harta benda. Sampai kamu berbangga kepada sesama manusia, akan harta yang kamu miliki, padahal itu semua adalah fana.

Kemudian pada ayat kedua, Allah memberikan peringatan kepada orang yang terlalaikan karena kemegahan, suatu nanti ketika maut sudah menjemput. Pada ayat kedua ini Allah memberikan informasi yang penting kepada orang tersebut bagaimana kelanjutannya nanti ketika di alam kubur). “Sehingga kamu melawat ke dalam kubur.” Karena asiknya dengan kemewahan dunia, setiap hari mengumpulkan harta, mencari pangkat, pengaruh, dan kedudukan sampai waktu umur untuk hidup di dunia  telah terbuang percuma. 

Apabila kamu tidak mengubah sifat burukmu itu, apabila kamu masuk ke dalam kubur, kamu tidak akan kembali lagi ke dunia ini. Ahli tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan alam kubur ini adalah mati, sebagian ahli bahasa menyebut alam kubur dengan ungkapan Serambi Akhirat.  

Dengan demikian, ayat 1-2 dalam surat At-Takatsur ini menjelaskan manusia yang mengejar kenikmatan dunia dan lupa diri hingga maut menjemputnya. Dengan begitu, kita akan diingatkan bahwa hidup di dunia ini sebagai ladang untuk menanam kebaikan sebanyak-banyaknya dan akhirnya adalah tempat untuk memanen kebahagian. Semoga pembaca yang budiman, dengan tulisan ini bisa menjadi ingat akan tujuan yang sejati dalam hidup ini.

Penulis: Khoirul Mustofa, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang

Reactions

Post a Comment

0 Comments