Ticker

6/recent/ticker-posts

Aswaja Centre Unwahas Semarang Bekali Pegiat Muda Keterampilan Pembuatan Konten Kreatif

Dok. Aswaja Center Unwahas Semarang

Semarang, DARUS.ID - Aswaja Centre Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang mengadakan kegiatan Capacity Building dengan tema "Pembuatan Konten Kreatif Berbasis Aswaja" di Laboratorium Aswaja Center, Jumat (10/06/22). 

Kegiatan yang menghadirkan Kasubag Humas Unwahas Fajar Fatkhan Fuadi sebagai pemateri ini bertujuan untuk membekali pegiat muda Aswaja Centre dengan pengembangan kemampuan (capabilities) dan keterampilan (skill) digital. 

Ketua Asawaja Center, Ma'as Shobirin mengatakan bahwa keterampilan digital sangatlah penting di era sekarang. Mengingat saat ini hampir segala aktivitas menggunakan gawai dan internet. 

"Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk belajar mengelolanya agar tidak ketinggalan zaman. Contoh kecil yang bisa dilakukan yaitu dengan cara pembuatan konten-konten krearif," katanya saat memberikan sambutan. 

Baca Juga: Hadirkan Syekh Fadi Fuad Alamudin dari Lebanon, Aswaja Centre Unwahas Gelar Dirasah Aswaja An-Nahdliyah

Sementara itu, Fajar Fatkhan selaku pemateri mengatakan bahwa kecakapan digital merupakan salah satu cara untuk membranding organisasi. Ia juga membagikan trik menciptakan konten kreatif kepada masing-masing divisi di Pegiat Muda Aswaja.  

"Hindari repeat writing dan munculkan karakteristik  atau ciri khas dalam penulisan", katanya kepada Divisi Blogger. 

Sedangkan untuk Divisi Video Editing, ia mengatakan bahwa cara agar video dapat dinikmati oleh warganet yaitu membuat video dengan konsep yang menarik.  

Baca Juga: Griya Peradaban Bagikan Cara Menjadi Pribadi Kreatif di Media Sosial

Selanjutnya ke Divisi Public Speaker, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang public speaker

"Harus memproduksi suara dengan baik, jangan fokus dengan satu jalur, tidak kehabisan ide, menyesuaikan tema dengan perkembangan zaman, berpindah klasik ke digital sesuai perkembangan zaman dan juga soft selling," jelasnya. 

Untuk Divisi Jurnalistik, Fajar menyampaikan bahwa seorang jurnalis tidak boleh membuat opini yang berlebihan. 

"Juga memahami kode etik penulisan jurnalistik dan mampu menghasilkan sesuatu yang baru, misal dikonsep dalam bentuk audio visual, call send, dan lainnya," katanya. 

Baca Juga: Akademi Level 2, Komitmen Griya Riset Indonesia Kembangkan Riset dan Penulisan

Di akhir pembahasan ia memberikan beberapa saran kepada Pegiat Muda Aswaja agar lebih produktif dan progresif. Yaitu dengan cara membuat mading khusus dan lebih mengaktifkan media sosial Instagtam serta memperhatikan interaksinya dengan pengikut. 

“Berkarya, produktif, ilmu dan pengalaman lebih mahal dari suatu apapun. Kita harus membuat sesuatu yang berbeda dan memanfaatkan kesempatan dengan baik.” pungkasnya.

Penulis: Muinnatu LutfiahMahasiswi Fakultas Hukum Unwahas Semarang

Reactions

Post a Comment

0 Comments